Lima Rekomendasi Universitas dengan Jurusan Seni Rupa Terbaik di Indonesia
Lima Rekomendasi Universitas dengan Jurusan Seni Rupa Terbaik di Indonesia – Cukup banyak anak muda saat ini yang mempunyai kemampuan dan cita-cita sebagai seorang seniman seperti pelukis, penari, pematung, atau bahkan bercita-cita sebagai seorang sutradara dan animator. Agar dapat menggapai cita-cita tersebut, setidaknya mereka harus menuntut ilmu di bidang seni, baik itu seni lukis, seni tari, seni musik, perfilman, atau desain grafis.
Referensi Universitas dengan Jurusan Seni Rupa Terbaik
Selain menentukan jurusan seni yang tepat, menentukan tempat kuliah kesenian yang tepat juga penting. Diumumkan dari sejumlah sumber, berikut adalah daftar kampus bersama jurusan seni terbaik di Indonesia.
1. ISI Yogyakarta (Institut Seni Indonesia Yogyakarta)
Institut Seni Indonesia Yogyakarta atau di kenal dengan ISI Jogja merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi seni negeri yang berstatus perguruan tinggi penuh, dan mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan sampai ke jenjang tertinggi dan adalah perguruan tinggi seni terbesar dan terbaik di Indonesia. ISI Jogja dibentuk atas Keputusan Presiden RI No: 39/1984 tanggal 30 Mei 1984, dan di resmikan berdirinya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, pada 23 Juli 1984.
ISI menyelenggarakan program S1, S2 dan S3. Program S1 membuka sejumlah cabang studi seni yang terbagi dalam fakultas: yakni Fakultas Seni Rupa, Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Media Rekam. Keseluruhannya terdiri dari 11 jurusan, 12 program studi. Program S2 dan S3 membuka bidang studi Pengkajian dan Penciptaan Seni.
2. ISI Surakarta (Institut Seni Indonesia Surakarta)
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta merupakan salah satu perguruan tinggi seni negeri di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas RI). ISI Surakarta pada mulanya merupakan sebuah perguruan tinggi setingkat akademi dengan nama Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta, yang didirikan menjadi salah satu wadah untuk merintis perkembangan seni tradisional.
Kampus ISI Surakarta berlokasi di pusat budaya Jawa khususnya dekat dengan Keraton Surakarta Hadiningrat, keraton Mangkunegaran, sentra Batik Laweyan dan Batik Kauman, Taman Budaya Surakarta (TBS), dengan Museum Radya Pustaka. Sehingga sarat dengan kegiatan-kegiatan seni pertunjukan (wayang, tari, music dsb) dan produksi serta pemasaran produk kerajinan. Pasar Klewer dan Pusat Grosir Solo (PGS) sebagai pusat pemasaran produk batik khas Solo, sedangkan Galeri Senirupa TBS, Galeri Sudjatmoko Gramedia, dan lobi Teater Besar ISI Surakarta menjadi pusat kegiatan pameran seni rupa.
Baca juga: 5 Rekomendasi Universitas Terbaik di Nusa Tenggara Timur
ISI Surakarta mempunyai dua kampus antara lain Kampus Lama di Kentingan untuk Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), dan Kampus Baru di Mojosongo untuk Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dengan pengembangan Fakultas Seni Media Rekam (FSRM) dan Program Pascasarjana (PPs). Dalam pengembangan program studi baru, per 23 Nopember 2010 ISI Surakarta di berikan izin membuka Program Studi S1 Seni Teater, dan per 27 Desember 2010 juga mendapatkan izin membuka Program Studi Doktoral (S3) Penciptaan dan Pengkajian dari DIKTI.
3. ISI Denpasar (Institut Seni Indonesia Denpasar)
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar merupakan perguruan tinggi seni yang di selenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berlokasi di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ISI Denpasar secara fungsional di bina oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kampus ini didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2003 tanggal 26 Mei 2003 yang adalah integrasi dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar dan Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD) Universitas Udayana.
ISI Denpasar memiliki tanggung jawab untuk melestarikan, mengembangkan, dan meningkatkan mutu seni, serta nilai- nilai budaya bangsa Indonesia. Institut Seni Indonesia Denpasar meyakini seni dapat berfungsi menjaga keseimbangan hidup dan memperkokoh jati diri untuk melawan dampak globalisasi yang semata – mata berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. IKJ (Institut Kesenian Jakarta)
Dalam usia 40 tahun, IKJ telah mengukir sejarah menjadi Perguruan Tinggi Seni pertama yang memiliki semua bidang studi seni dalam satu kampus. Sejak awal, Gubernur Ali Sadikin yang adalah penggagas utama berdirinya Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta – Institut Kesenian Jakarta (LPKJ – IKJ) dan Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ – TIM) melihat bahwa metropolitan internasional seperti Jakarta akan sebagai tempat yang kering dan miskin budaya bila tidak ada kehidupan dan pendidikan seni.
Sejak didirikan pada 1970, IKJ telah berperan melahirkan seniman, desainer, pemusik, sineas dan sejumlah tenaga profesional seni yang menghidupkan kegiatan budaya, kegiatan sosial dan kegiatan industri di Jakarta. Selain menghasilkan lulusan yang berperan aktif dalam kehidupan seni dan budaya kota, IKJ juga menghasilkan tenaga profesional penggerak perkembangan Industri Kreatif Indonesia dan industri lain yang berbasis kesenian.
Hingga saat ini, IKJ yang berada dalam naungan resmi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan segera mengamalkan Tridharma Perguruan Tinggi secara penuh pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Di kampus ini, para pemuda juga akan di tempa dan dididik dalam berkesenian untuk menyongsong masa depan mereka, serta untuk menentukan masa depan kesenian di Indonesia. Kampus ini mempunyai 4 Fakultas antara lain Kakultas Seni Rupa dan Desain, Fakultas Seni Pertunjukan, Fakultas Fils dan Televisi, dan Program Pascasarjana.
5. ITB (Institut Teknologi Bandung)
Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB (FSRD-ITB) di resmikan pada 1984, setelah mendapati sejarah perkembangan yang panjang sejak 1 Agustus tahun 1947 menjadi Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar di bawah Fakultas Ilmu Pengetahuan Teknik Universitas Indonesia di Bandung. Pada tahun 1956 bersama bagian arsitektur di gabung sebagai Bagian Arsitektur dan Seni Rupa. Bagian Seni Rupa terbagi sebagai dua bidang studi yaitu Pendidikan Seni Rupa dan Seni Lukis.
Fakultas Seni Rupa dan Desain mempunyai tiga departemen, yaitu :
a.) Departemen Seni Murni
b.) Departemen Desain dan
c.) Departemen Sosioteknologi